Budidaya sistem keramba jaring apung adalah sebuah model
sistem budidaya yang efisien, efisien scara teknis maupun ekonomis. pada luasan yang sempit kita dapat
melipatgandakan hasil tanpa harus menambah biaya yang besar, tentu saja pola
yang di gunakan adalah mengintensifkan pola budidaya nya, memang ahirnya akan
berdampak pada biaya tinggi. tetapi kalo meguntungkan gak masalah kan ?
Pembuatan KJA
Secara sederhana satu unit (KJA) 4 kolam dan satu rumah jaga
(dapat juga digunakan sekaligus sebagai gudang), denga ukuran tiap kolam (7×7)
m2 atau dengan luas total (15,8 X 15,8) m2.
Pelampung disusun dari styrofoam yang dibagi dua sama lebar
(bisa juga dari drum atau tong plastik). Idealnya untuk satu unit KJA
memerlukan 37 buah pelampung dengan jarak antara pelampung satu dengan yang
lain 1,7 m. Agar posisinya konstan, tiap pelampung diikat dengan 2 karet timba
yang mengait pada rangka.
Setelah kerangka dan pelampung selesai terakit, maka bambu gombong
yang digunakan sebagai pijakan badan kolam pun segera dipasang. Pemasangan
dilakukan di dalam air. Panjangnya disesuaikan dengan panjang rangka. Agar
posisi konstan maka antar gombong ditahan dengan kaso yang dipaku pada badan
gombong, dan untuk menguatkan posisi badan kolam dengan gombnong maka setiap
celah antar pelampung diikat dengan karet ban.
Pembuatan geladak dilakukan setelah kaso dipasang pada
kerangka. Peletakannya disesuaikan pada lobang paku yang telah dibuat. Setelah
terpasang, bambu dipotong disesuaikan panjang kerangka pada geladak dan
selanjutnya dipakukan pada kaso. Umumnya geladak terdiri dari 6 sampai 10
batang bambu.
Setelah proses intaslasi kolam selesai dilakukan pemasangan
jangkar. Jangkar yang digunakan terbuat dari batu kali yang di bungkus karung
diikat dengan tali plastik Æ 20 mm. Satu jangkar memerlukan batu kali sebanyak
200 – 240 Kg. Secara teknis untuk menjaga mobilitas kolam, penempatan batu
jangkar berjarak 50 m dari posisi unit KJA. Dengan kata lain, panjang tali ideal
yang dibutuhkan untuk tiap jankar adalah 50 m + kedalaman air.
Satu unit ukuran kerangka luar adalah 15,8 X 15,8 m2 terdiri
4 kolam masing – masing berukuran 7X7 m2. Jaring dipasang dengan mengikatkan
tali dari tiap ujung jaring dengan pengait yang pada tiap sudut bagian dalam
kolam. Untuk mendapatkan bentuk bujur sangkar dengan volume penuh, maka pada
tiap ujung dan tengah jaring dipasang pemberat (@ 3 kg). Dengan demikian maka
tiap jaring menggunakan 8 buah pemberat.
Jaring kolor dipasang di luar rangka dengan mengikatkan tali
pada tiap ujung jaring dengan sudut terluar rangka. Sebagai jaring lapis kedua,
fungsi jaring kolor (yang selanjutnya disebut kolor) adalah mewadahi keempat
jaring yang ada di dalamnya. Agar bentuknya konstan, kolor perlu diberi 16
pemberat (@ 5 kg) dengan rincian : 12 buah pemberat dipasang diantara sisi luar
rangka kolor dan 4 buah sisanya pada tiap sisi dalam pembatas antar kolam.
Ukuran mata jaring disesuaikan dengan ukuran benih yang
ditebar dan ukuran panen. Mata jaring 0,75 “ digunakan untuk pendederan benih
ukuran 5 s.d. 10 gram. Sedangkan mata jaring 1,0” dugunakan untuk pembesaran
ikan ukuran 10 gram s.d. panen (300 gram). Untuk jaring kolor yang digunakan
berukuran 15,8X15,8X6 m3 menggunakan jaring dengan ukuran mata jaring 1,25”.
Teknis Budidaya
KJA menggunakan sistem double layer (jaring ganda) artinya
pada satu luasan kolam terdapat 2 atau lebih jaring untuk jenis ikan yang
berbeda tetapi saling mendukung. dalam hal ini kami menggunakan ikan mas
sebagai produk utama yang di kembankan di jaring bagian atas, sedangkan jaring
kolor (jaring bagian bawah) di pelihara ikan nila, bisa juga ikan patin/jambal
dan bahkan bisa gabungan keduanya nila dan patin.
pemilihan ikan nila sebagai produk sekunder adalah karena
tidak memerlukan pakan khusus, ikan nila bisa mencapai pertumbuhan cukup baik
dengan hanya memakan sisa – sisa pakan yang tidak termanfaatkan/ tidak
terkonsumsi dari ikan ikan mas yang ada di atasnya, selain itu ikan nila dapat
memakan lumut lumut yang ada di jaring, dua keuntungan sekaligus yaitu
membersihkan jaring dan meningkatkan hasil.
umumnya ikan mas ditanam pada jaring ukuran 7 X 7 m dengan
padat tebar 8.000 – 10.000 ekor, diberi pakan pelet 4-5 kali perhari.
Biasanya untuk mencapai ukuran konsumsi masa tanam sekitar 2,5 – 3 bulan
tergantung ukuran ikan yang di kehendaki.
Berbeda dengan ikan nila yang di tanam di jaring kolor
dengan ukuran 14 X 14 m dengan masa tanam 6-7 bulan. ikan nla tidak di
beri prlakuan pakan khusus, hanya saja terkadang suka di beri tambahan pakan
yang berasal dari bahan bahan / limbah pertanian lokal seperti singkong, mie
ataupun roti.
Selain ikan nila, jaring kolor juga dapat di gunakan untuk
ikan patin, sama seperti nila, patin juga tidak memerlukan perlakuan
pakan khusus, kecuali jika ingin mempercepat masa panen. sebab patin
termasuk lambat pertumbuhannya jika tidak di beri pakan khusus, satu masa tanam
bisa mencapai 12 bulan.
ada teknik khusus untuk mensiati hal itu sebenarnya,
yaitu dengan menggabungkan ikan nila dan patin dalam satu jaring kolor. jadi
dalam satu tahun bisa panen tiga kali ikan mas, dua kali ikan nila dan satu
kali ikan patin, tanpa ada penambahan biaya yang terlalu signifikan.
koq bisa ? emang panennya gimana ?
Teknis Panen
KJA menggunakan jaring jadi panennya gak terlalu sulit
tinggal angkat, tarik, dan gulung, pertama jaring di angkat dengan menggunakan gombong (bambu
panjang yang besar dan kuat), gombong di masukkan / di letakkan di bawah jaring
yang akan di panen lalu di tarik kepermukaan setelah itu didorong/digeser ke
sisi dimana ikan kelak akan di timbang dan di packing.
setelah di gorok (istilah untuk prosesi tadi) dilakukan
penyortiran ikan, penyortiran ini di perlukan untuk memisahkan ikan berdasarkan
ukuran, sehingga akan memudahkan pada saat packing nantinya selain itu juga
untuk membersihkan dari ikan ikan penggagu bila ada.
Pemilihan ikan, penggorokan jaring dan penyortiran semuanya
dilakukan pada pagi hari sebelum matahari tinggi dan sebelum ikan dikasih
makan, hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi kematian pada saat pengangkutan
ikan dari kolam ke konsumen.
Penimbangan dan pengepakan ikan kedalam kantong kantong
plastik beroksigen (istilahnya di balon) dilakukan pada saat sore atau malam
hari, ketika cuaca sudah teduh sehingga ikan tidak mengalami tekanan panas
dalam perjalanan.(Infoteklutkan)
sangat menarik, dan tertarik untuk menjalankan usaha KJA...
ReplyDeleteMaju terus perikanan Indonesia..
DeleteInformasinya sangat bermanfaat, menambah pengetahuan dan bisa menjadi referensi buat Blog Penyuluh perikanan
ReplyDeletesalam kenal dan salam sukses kawan
terima kasih
Sama - sama semoga bermanfaat dan mari kita saling berbagi untuk yang terbaik buat anak negeri... succes full
DeletePak mohon bantuannya, saya di tawari inevstasi dalam KJA di waduk cirata, konsep yang di tawarkan ke saya adalah satu jaring 15 juta, ukuran jaring satu kolor terdapat 4 jaring. kemudian panen dilakukan setiap 40 s/d 2 bulan, inves satu jaring seharga 15 juta saya dapat keuntungan sekitar 3 juta, apakah rasional? apakah saya tidak dipermainkan?
DeletePak mohon bantuannya, saya di tawari inevstasi dalam KJA di waduk cirata, konsep yang di tawarkan ke saya adalah satu jaring 15 juta, ukuran jaring satu kolor terdapat 4 jaring. kemudian panen dilakukan setiap 40 s/d 2 bulan, inves satu jaring seharga 15 juta saya dapat keuntungan sekitar 3 juta, apakah rasional? apakah saya tidak dipermainkan?
DeleteShare info atau jual beli Pertanian & Peternakan, Perikanan & Kelautan dan Kehutanan & Perkebunan klik http://wirada.net/index.php
ReplyDeleteSaya ditawari investasi di waduk cirata dengan biaya perjaring 15 jta, dalam satu kolam ada 4 jaring, kemudian panen sekitar 40 s/d 2 bulan dan keuntungan yang saya dapatkan dari setiap jaring(15 juta) sekitar 3 juta, apakah rasio? apakah saya tidak dipermainkan, terima kasih
ReplyDeletePak mohon bantuannya, saya di tawari inevstasi dalam KJA di waduk cirata, konsep yang di tawarkan ke saya adalah satu jaring 15 juta, ukuran jaring satu kolor terdapat 4 jaring. kemudian panen dilakukan setiap 40 s/d 2 bulan, inves satu jaring seharga 15 juta saya dapat keuntungan sekitar 3 juta, apakah rasional? apakah saya tidak dipermainkan?
ReplyDelete